MALAIKAT JATUH

Suatu malam, anak kecil itu berdiri di tengah keriuhan massa, dibawah sinar lampu kelap kelip. Merasakan sensasi yang amat hebat, plong rasanya, sebuah perasaan keterlepasan, sesuatu yang telah mengekangnya puluhan tahun.

Entah apa yang terjadi, dalam hitungan menit, perasaan tegang, badan penuh peluh, sekujur tubuhnya yang menggigil tiba-tiba mengalami sensasi sangat ringan dan lega.

Sebuah bayangan kepercayaan diri menusuk tajam ke dalam dadanya, anak itu melongo, “mengapa aku sangat bersemangat? dimana rasa takutku pergi?”.

10 menit sebelumnya, perempuan dengan nampan di tangannya berisikan segelas anggur tua, harganya sangat mahal, membisikkan sesuatu ke telinga anak itu.

“Cobalah, hanya sekali ini saja”.

Si anak dengan tubuh kaku, nafsu yang naik hingga ubun-ubun, setumpuk semangat di tinjunya, menghentakkan kaki ke bumi, lalu secepat kilat merampah gelas di atas nampan wanita itu.

Si wanita tersenyum puas, pintu dunia terbuka lebar, “Selamat datang di dunia nyata”.

..

Anak itu tiba-tiba terbangun dari tidurnya yang sebentar itu. Kepalanya sakit, ada aroma busuk di seluruh tubuhnya, di sekeliling kakinya basah dan tercium bau anyir.

“Apa yang terjadi?”

..

Anak laki-laki itu keluar dari ruangan yang gelap itu, menyusuri lorong-lorong yang semalam sangat ramai, berjalan dengan tergesa-gesa, lorong itu kini sepi.

Setibanya di lobby, resepsionis tersenyum padanya dengan senyuman aneh.

“Mas, senang melihatmu pagi ini? semalam kau sangat menikmati pesta, semoga harimu terus menyenangkan. Saya menunggu kedatanganmu kembali di malam-malam berikutnya”.

Anak laki-laki itu hanya terdiam, “apa maksud wanita itu?” “Apa yang terjadi semalam? apa yang terjadi padaku semalam?

Anak laki-laki itu lalu meneruskan berjalan keluar gedung.

Di depan gedung bertingkat, anak laki-laki itu berbalik menghadap ke gedung tinggi tersebut, nampak megah namun penuh misteri.

Tiba-tiba terasa rangkulan tangan di bahunya dari arah belakang, anak laki-laki itu berbalik.

Ternyata yang datang adalah perempuan semalam, dengan nampan dan segelas anggur di tangannya.

Perempuan itu berbisik pelan ke telinga si anak laki-laki, “Kau begitu menikmati kejadian semalam, aku sangat menyukai apa yang kau lakukan semalam”.

Anak laki-laki itu menjawab “Apa yang aku lakukan semalam? Apa yang terjadi?”

Si perempuan tidak mengatakan apa-apa, lalu hanya tersenyum begitu penuh makna.

Ia menjawab singkat yang diiringi senyum manisnya “Malaikat telah jatuh”.

..

Si anak laki-laki itu langsung terjatuh dan berlutut, badannya begitu lemas, roboh ke lantai.

“Ya Tuhan, ampuni aku”.



Posted

in

Tags:


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *