GEREJA tUA

Suara angin berdesir kuat, menampar atap gedung tua yang tak terrawat lagi.

Gereja tua itu kini tak terlihat dikunjungi lagi, kabar yang terdengar para jemaatnya telah berpindah memeluk agama baru yang merupakan agama mayoritas di desa itu.

Nampak, seekor burung gereja dengan mukanya yang sedih, sepertinya merasakan rumahnya yang tak lagi ramai, tak ada lagi kidung dan nyanyian setiap akhir pekan di rumahnya yang makin reyot itu.

Dari arah pintu masuk, terdengar suara langkah pelan dan berat. Sepertinya seseorang yang sudah uzur, langkahnya nampak terbebani oleh usianya.

Persis di depan pintu gereja, berdiri seorang lelaki tua, kira-kira usianya sudah hampir 80 tahun, menarik napas panjang dan bergumam..

hhhhhhmmmmmmmpphh..

“Apakah benar agama sumber kedamaian?”

“Apakah kedamaian memiliki gradasi?”

“Apakah agama ku tak lagi mengajarkan kedamaian?”

“Apakah Yesus berubah pikiran tentang apa yang Dia ajarkan, ataukah orang-orang sangat bernafsu mengejar kedamaian?”

“Bagaimana bisa kedamaian bercampur dengan hawa nafsu?”

Dari atas atap, burung gereje menunduk lesu, ditutupinya kepalanya dengan sayapnya yang mungil.

“Ku kira binatang paling mengerikan adalah Elang, ternyata manusia lebih menakutkan”.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *