IDIOT

Orang-orang idiot tidak pernah mengerti, tidak pernah ingin memahami, bahkan jika mereka terjatuh mereka sibuk menyalahkan apapun selain dirinya sendiri.

Orang-orang ini merasa Tuhan, alam semesta dan semua orang berhutang sesuatu padanya, karena keberadaannya, karena jasa dan kebaikannya.

Mereka sesungguhnya narsistik, sebagiannya malu-malu, bertutupkan cadar kesopanan, moralitas, namun kemarahan mereka atas ketidakpedulian orang lain pada dirinya, menunjukkan wajah mereka yang sesungguhnya.

Mereka sangat detail menghitung kelebihan, kebaikan dan bantuan mereka pada orang lain, namun sangat cepat melupakan apa yang orang telah berikan padanya.

Orang-orang ini menyukai kenyamanan, dan dalam gua itu tempat mereka merayakan diri mereka sendiri dengan atribut-atribut aneh.

Altruistik, Ketaatan pada norma, topeng yang tebal, harga diri yang terluka, inferioritas yang terbalut dendam, bercampur menjadi satu.

Naif.

Orang- orang idiot ini menyerap kenaifan hingga tak memiliki warna yang bisa dibedakan lagi. Kenaifan adalah jiwa mereka, dan itu menjadi standar resmi.

Terpujilah kegelapan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *